Minggu, 26 Januari 2014

Childish vs Kedewasaan

Banyak orang mengatakan manusia dewasa manusia lebih baik daripada sifat kanak-kanak manusia. Orang awam pun selalu beranggapan demikian dengan statement, “Jadilah lebih dewasa dan jangan seperti kanak-kanak”. Hal ini seolah-olah mengatakan bahwa dewasa adalah jauh lebih baik dari kanak-kanak.

Childish
Aku punya teman yang sudah seumuran aku, tapi sering ngambek atau merajuk atau pundung?? atau ga berani mengambil keputusan, ketergantungan dengan sesorang terlalu tinggi.
aku bilang dalam hati ini orang childish banget bukan aku so so dewasa tapi paling tidak sifat temenku terlalu kekanak2kan ..salah bgt seh kalo aku menjugje dia.

Pertanyaannya adalah, mengapa sikap dewasa atau matang tidak sejalan dengan bertambahnya usia seseorang?

childlike itu sisi anak2 jujur, polos, apa adanya, perangai yang mulia, karena tidak membedakan sesama, berdasarkan status. Childish artinya kekanak-kanakan dan Childishness adalah sifat kekanak-kanakan, manja, tidak mandiri. Childish itu sisi anak2 yg ngambekan,gampang tersinggung, maunya minta dituruti, bikin repot orang (yg lebih) dewasa.

Anak-anak memiliki 3 macam: sisi kreatif, sisi natural yg happy & enjoy, dan sisi pemberontak. childlike adalah sisi yg kreatif dan happy & enjoy. kalau childish adalah sisi yg pemberontak.
artikel itu menyatakan bahwa sebetulnya kalau kita lihat kehidupan anak-anak, mereka itu sebetulnya cuma punya childlike. apalagi kalau kita tanya siapakah orang paling bahagia di dunia? anak2jawabnya! karena sisi childlike itu.
sisi childish alias pemberontak dalam diri anak2 adalah sisi yg akan terlihat kalau anak2 "ditindas". kalau lagi pengen mainan sementara ortunya lagi gak punya uang utk beli mainan, seorang anak bisa nangis bombai. atau kalau lagi sakit demam, seorang anak bisa nangis2 mulu karena gak nyaman.

penekanan artikel itu adalah mengapa manusia dewasa tidak bisa jadi childlike? manusia dewasa banyak yg sudah meninggalkan sifat kreativitas, penyayang, dan penuh kekaguman. mereka menjadi pemalas, tidak penyayang (pilih2 teman, berpolitik, dll), dan sinis.

tentu tidak lupa aku tambahkan di sini mengapa manusia dewasa tidak bisa meninggalkan sifat childish? manusia dewasa banyak yg masih suka memiliki sifat ngambekan, gak ngertian, pemberontak, & bikin repot orang lain cuma karena keinginannya tidak terpenuhi.

renungan lagi buatku.

aku ingin jadi anak2. yg jujur, apa adanya, kreatif, penuh kekaguman, berprasangka baik, mudah melupakan kesedihan dan selalu melihat kemungkinan kebahagiaan yg sebetulnya banyak sekali kalau mau aku menyongsongnya.

aku gak ingin jadi anak2. yg ngambekan, gak bisa menerima keadaan, maksain kemauan ke orang lain, gak bisa kompromi, gak bisa diajak diskusi, bikin susah orang lain.

Setiap orang pasti punya dua sifat yang berlawanan sekaligus dalam satu kondisi, bisa jadi orang yang dewasa dan juga bisa bersikap kekanak -kanakan.
Jadi perlu ga sech chilsdish..aku pikir perlu untuk penyegaran...kadang menjadi orang dewasa terkadang terlalu membosankan. Biar hidup ini g penuh dengan keteraturan.
Yang penting bisa menempatkan, bertindak dan berperilaku yang tepat, di event dan timing yg tepat, dimana kita bersikap chilsdish dan dewasa. Kalo sifat childish nya kebablasan itu udah bukan sifat lagi...ya sesuatu yg berlebihan efeknya emang ga bagus.


Kedewasaan
Dewasa dalam kamus adalah istilah bagi orang yang sudah akhil balik. Dewasa adalah suatu proses. Dewasa tekanannya lebih ke dalam berfikir.

Perlukah setiap orang mempunyai kedewasaan?
Jawabku perlu sekali....
Bagaimana caranya menjadi dewasa?
Sebenarnya kedewasaan atau menjadi dewasa adalah suatu proses. Proses ini dipengaruhi oleh lingkungan, semakin kita banyak dealing dgn banyak hal dan permasalan baik yang simple2 saja maupun serius, . yang baik maupun yang tidak baik...dengan sendirinya kita bisa jadi lebih matang dan lebih banyak pertimbangan dalam mengambil keputusan...intinya lebih berhati hati .
Bagi kebanyakan orang, kematangan ditandai dengan kedewasaan yang diindikasikan dengan keberanian untuk memasuki jenjang perkawinan, mempunyai penghasilan sendiri serta lepas dari bimbingan orang tua. contoh keputusan dewasa : Sewaktu kita memutuskan untuk menikah, apakah keputusan tsb dari orang lain atau kamu sendiri yg memutuskan.memilik anak, bekerja, mempunyai rumah.
Whether you like it or not, kita semua menjadi dewasa baik karena umur maupun lingkungan. Kadang ada satu sisi Dilema yg dihadapi bukan masalah kedewasaan, tetapi mencoba menjadi orang lain yang bukan diri kamu sendiri, dan kamu judge personality kamu sendiri sbg non-dewasa...stop worrying, live life to the fullest, go ahead have fun..people will respect you for who you are not for who you want to be....enjoy life!
Namun — terutama — dalam situasi yang menekan, kritis dan berisiko, kita sendiri kemudian dapat meyadari atau menyaksikan bahwa respon individu sering menunjukkan ketidakdewasakan
Apakah tingginya pendidikan dan kepintaran seseorang berkorelasi dengan kematangan pribadi, terutama kalau individu mengembangkan fungsi-fungsi di dalamnya dirinya secara berat sebelah? .. memang patut kita pertanyakan.
Dalam skala makro, ketidakmatangan seseorang sering terlihat pada ketidakberanian untuk mengambil keputusan, memaksakan pendapat, meng-’abuse’ kekuasaan, serta ketidakmampuan membina hubungan antara manusia secara fair dan bertanggungjawab.
Menurut Eileen Rachman dan Sylvina Savitri dari Experd di harian Kompas edisi Sabtu 10 Mei 2008, dikatakan bahwa untuk mendefinisikan ‘maturitas’ atau ‘kematangan’ pribadi seseorang dapat dideskripsikan dalam lima persyaratan yaitu :
1. Berpikir objektif,
2. Berpikir positif,
3. Mampu mengendalikan dan menyalurkan emosi,
4. Bertanggung jawab,
5. Mampu membina hubungan interpersonal yang harmonis dan konsisten dalam waktu yang relatif panjang.

Setiap orang pasti punya dua sifat yang berlawanan sekaligus dalam satu kondisi, bisa jadi orang yang dewasa dan juga bisa bersikap kekanak -kanakan.
Jadi perlu ga seh chilsdish..aku pikir perlu untuk penyegaran dan biar hidup ini ga terlalu kaku dengan keteraturan. ...kadang menjadi orang dewasa terkadang terlalu membosankan.
Yang penting bisa menempatkan, bertindak dan berperilaku yang tepat, di event dan timing yg tepat, dimana kita bersikap chilsdish dan dewasa. Kalo sifat childish nya kebablasan itu udah bukan sifat lagi.. sesuatu yg berlebihan efeknya emang ga bagus.


creditfull :
 tulisan kuhttp://erander.wordpress.com/2008/05/10/childish-banget/
http://onit.multiply.com/journal/item/340
http://www.surya.co.id/2009/02/23/kemuliaan-nak-kanak.html
http://nisamufti.blogspot.com/2009/05/childish-vs-kedewasaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar